BU GURU (7)


Laura Marni telah lulus Sekolah Pendikan Guru.
“Mar rene nduk simbok sama bapak mau ngomong.”suatu sore sehabis magrib mbok Tum memanggilnya.
“Ya mbok,ada apa?”Marni datang sambil membawa tiga gelas kopi di nampan.
“Kowe kan sudah lulus,terus sekarang bagaimana?”tanya pak Wongso.
“Apa kamu menikah wae,kan kamu sering didatangi joko joko kuwi?”timpal mbok Tum.”simbok sama bapak khawatir,kamu ini perempuan.”
“Jejaka jejaka mana to mbok,orang itu teman teman karangtaruna.”sahut Marni.
Memang sejak lulus Marni aktif di karangtaruna.Ia cukup dihargai oleh teman teman dan perangkat desa.Anak mbok Tum yang penjual krupuk lulusan SPG dianggap punya kelebihan,bahkan ia jadi wakil ketua.
“Gini lho mbok,pak,Marni mau mendaftar jadi guru dulu,sementara Marni mau cari biayanya.”
Marni tidak ingin menyia nyiakan hasil pendidikan gurunya.

“Pak Parlan,mbok saya diikutkan sukuan/guru bantu di sekolahan pak Parlan.”suatu ketika Marni mendatangi pak Suparlan tetangganya yang jadi guru di desa lain.
“Kamu lulus sudah berapa tahun to Mar?”
“Setahun pak.”
“hem yo bener Mar,kamu harus tetep melatih diri,nanti kelamaan lupa ngadepin murid itung sambil belajar.”
“Inggih pak.”
“Ya sudah nanti aku ngomong ke kepala sekolah biar nanti didatakan di dinaskependidikan juga kalau memang diijinkan.

Marni akhirnya mulai juga sebagai seorang guru meski guru bantu.

“Mbak sepedanya kenapa?”tanya seorang pemuda ketika melihat Marni menuntun ontelnya.
“Bannya kempes mas.”
“sini mbak biar saya tambah anginnya.”

Setiap pagi berangkat dan pulang mengajar Marni selalu naik onthel sejauh kurang lebih tujuh kilo.Atau sesekali di ajak pak Parlan naik motor jika pak Parlan pulangnya gak ada keperluan.
“Mbak sampean itu rumahnya mana dan kerja apa kok tiap hari kayaknya lewat sini?”tanya pemuda itu.
“Ini mas saya sukuan mengajar di SD desa sebelah desa ini.”
“O begitu,kok gak seragam to mbak.”
“Namanya juga sukuan mas ya belum dapat seragam.”
Dua tahun Marni manjadi guru bantu.Pulang pergi naik ontel,dua tahun kemudian ia berhenti.(smbng)

Tinggalkan komentar